Oltre 100 aforismi Besari, Coffee Friends e Twilight si radunano!

Confuso alla ricerca di parole romantiche e poetiche per le didascalie delle foto di Instagram? Le sagge parole di Fiersa Besari qui sotto possono essere d'ispirazione, lo sai!

Chi, a proposito, non conosce Fiersa Besari ? Quest'uomo di Bandung è oggi la figura preferita dei giovani, in particolare del gruppo di "amanti delle canzoni indie, caffè, crepuscolo".

Ha iniziato la sua carriera nel mondo dello spettacolo come scrittore, Bung Fiersa , come veniva chiamato; ora più concentrato sulla carriera di scrittore.

Ora ha scritto 6 libri letti da migliaia di persone in Indonesia. Non c'è da stupirsi, comunque, perché le parole Fiersa Besari sono davvero poetiche!

La dizione scelta da Fiersa è infatti nota per essere complicata ma è davvero colpita. Molto bello, se usato per le didascalie delle foto di Instagram.

Bene, se vuoi scoprire le parole di Fiersa Besari che sono sagge, poetiche e romantiche, controlla immediatamente il seguente articolo, banda!

  • Le parole sull'amore di Fiersa Besari
  • Le parole sulla natura di Fiersa Besari
  • Le parole di Fiersa Besari sugli amici
  • Le parole di Fiersa Besari sul crepuscolo
  • Le parole sulla pioggia di Fiersa Besari
  • Oltre 100 delle parole più poetiche e romantiche di Fiersa Besari

    Le varie parole di Fiersa Besari in questo articolo, Jaka riassume i vari post di Fiersa sui social media Twitter, Instagram e il libro che ha scritto.

    Se sei confuso sull'invio di parole romantiche alla tua ragazza, prova a inviare le parole Fiersa dopo, gang!

    1. Parole di saggezza Fiersa Besari

    Non solo romantica e poetica, Fiersa spesso fornisce consigli saggi e parole motivazionali attraverso la pubblicazione sui social media.

    Jangan cuma lihat senangnya, coba rasakan sedihnya. Hidup siapa pun tidak ada yang sempurna.

    Ada hal yang lebih berharga dibandingkan uang, dan ia bernama waktu . Uang yang hilang bisa diganti, namun waktu yang hilang takkan pernah bisa kembali.

    Bukan bagaimana cara kita mati, tapi bagaimana cara kita menghabiskan hidup.

    Tidak perlu membiarkan hinaan mempengaruhimu. Kalau dirasa harus diperjuangkan, perjuangkan saja. Hidupmu bukan hidup mereka.

    Saya ingat betapa beberapa tahun lalu keluhan kita berdua adalah tentang patah hati karena terpaksa berpisah. Syukurlah kini keluhanmu hanya tentang betapa menyebalkannya hari seninmu, sementara keluhanku adalah perihal melihatmu mengeluh.

    Kalau hidup kamu dipenuhi dengan makan engga teratur, asap rokok, serta bergadang, kamu cuma punya dua pilihan: bikin asuransi jiwa, atau mulai berolahraga. Jangan sampai nyusahin keluarga dan orang-orang terdekatmu cuma karena kamu senang menghancurkan diri sendiri.

    Ketika kau melakukan usaha mendekati cita-citamu, di waktu yang bersamaan cita-citamu juga sedang mendekatimu. Alam semesta bekerja seperti itu.

    Kalau punya mesin waktu, saya ingin menghentikan waktu yang membuat keriput dan uban Ibu bertambah. Saya benci melihatnya menua.

    Bukankah hidup ini sebetulnya mudah? Jika rindu, datangi. Jika tidak senang, ungkapkan. Jika cemburu, tekankan. Jika lapar, makan. Jika mulas, buang air. Jika salah, betulkan. Jika suka, nyatakan. Jika sayang, tunjukkan. Manusianya yang sering kali mempersulit segala sesuatu. Ego mencegah seseorang mengucap "Aku membutuhkanmu".

    Jika saatnya tiba, sedih akan menjadi tawa, perih akan menjadi cerita, kenangan akan menjadi guru, rindu akan menjadi temu, kau dan aku akan menjadi kita

    Pada waktunya, dunia hanya perlu tahu kalau kita hebat. Kebahagiaan tidak membutuhkan penilaian orang lain.

    Ada hal yang lebih berharga di bandingkan uang dan ia bernama waktu Uang yang hilang bisa diganti namun waktu yang hilang takkan pernah bisa kembali.

    Waktu nggak akan menunggu. Lepaskan yang sudah hilang, hargai yang masih ada.

    Orang-orang yang sering melihat bintang akan lebih merasa dirinya hanya setitik debu di alam semesta, orang-orang yang sering melihat bintang tahu caranya mensyukuri kesederhanaan.

    Bukan seberapa lama hidup ini yang dihitung, tapi seberapa berarti kita menghabiskannya.

    Tuhan tidak pernah mengambil apa yang sudah Dia beri, Tuhan cuma menukarnya dengan sesuatu yang lebih indah. Kitanya saja yang belum sadar.

    Tidak perlu pelit ilmu. Semua orang bisa memegang gitar yang sama, tidak semuanya akan memainkan lagu yang sama.

    Banyak-banyak baca buku. Agar tidak gampang menerima informasi mentah-mentah.

    Apakah kota masih untuk manusia, jika kita lahir, sekolah, kuliah, bekerja, lantas mati bagai robot yang tak mengerti alasan sebenarnya kenapa diutus ke muka bumi?

    Sehebat apa pun kau rasa profesimu, tidak ada yang istimewa. Kita semua sama-sama bernapas dan berdarah. Hari ini menggenggam kehidupan, esok mungkin menggenggam kematian.

    Tidak usah memedulikan cibiran orang-orang. Nanti, pada masanya, mereka akan mengerti mengapa hati kita begitu keras kepala memperjuangkan.

    Ada yang bernapas tapi tidak bersyukur; merdeka tapi memilih dipenjara; tersenyum tapi tidak bahagia; bernyawa tapi tidak benar-benar hidup.

    Ternyata, bangun lebih pagi adalah pembunuh gerutu. Karena kita punya waktu untuk secangkir kopi, setampuk lamunan, dan secarik rindu.

    Ternyata memang benar, ketika pujian membuat seseorang besar kepala, ia tidak lagi besar hati untuk menerima saran.

    Nyatakan perasaan, hentikan penyesalan, maafkan kesalahan, tertawakan kenangan, kejar impian. Hidup terlalu singkat untuk dipakai meratap.

    Tidak pernah terlalu pagi untuk berbahagia. Tidak pernah terlalu siang untuk memaafkan.

    Kita butuh empati, lebih dari penghakiman. Butuh berbagi pendapat, lebih dari penghukuman. Butuh solusi, lebih dari sekadar kritik dan makian. Karena, yang lebih menyedihkan dari melihat seseorang yang berbuat kesalahan, adalah melihat orang-orang memaki seseorang yang berbuat kesalahan.

    Menolong orang tidak perlu diiming-imingi 'Nanti dapat pahala dan rezeki berlipat ganda' Karena ketulusan tidak mengharapkan imbalan.

    2. Le parole sull'amore di Fiersa Besari

    Bene, se questo è giusto per te che stai cercando citazioni d'amore. Le parole di Fiersa Besari sull'amore non parlano solo dell'innamoramento, ma anche del dolore e della speranza.

    Jatuh hati tidak pernah bisa memilih. Tuhan memilihkan. Kita hanyalah korban. Kecewa adalah konsekuensi, bahagia adalah bonus.

    Absurd sekali, kita. Cerita berjam-jam, lalu hilang kabar berhari-hari. Merindu diam-diam, hingga tidak lagi saling mencari.

    Tidak semua yang bersandar, berlabuh. Tidak semua yang singgah, betah.

    Aku, biarlah seperti bumi. Menopang meski diinjak, memberi meski dihujani, diam meski dipanasi. Sampai kau sadar, jika aku hancur kau juga.

    Aku tidak tahu cara membencimu dengan baik dan benar, seperti kau tidak tahu cara menyayangiku dengan baik dan benar.

    Orang bilang jodoh takkan ke mana Aku rasa mereka keliru. Jodoh akan ke mana-mana dulu sebelum akhirnya menetap. Ketika waktunya telah tiba, ketika segala rasa sudah tidak bisa lagi dilawan, yang bisa kita lakukan hanyalah merangkul tanpa perlu banyak kompromi.

    Waktu nggak pernah jadi toko utama dalam tumbuh kembang sebuah perasaan, Proses yang berperan penting..

    Tidak ada jarak yang terlalu jauh atau waktu yang terlalu lama untuk dua orang yang saling memperjuangkan rasa.

    Jatuh cinta bagi beberapa orang: Saling menipu diri dengan profile picture penuh manipulasi.

    Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan trauma yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk orang baru. Kita pernah merasakan itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on jika kita tidak tahu latar belakangnya.

    Menurut saya, istilah pelakor yang berarti perebut lelaki orang terasa kurang tepat. Hati seseorang tidak bisa direbut kalau ia tidak ingin direbut. Selingkuh itu butuh persetujuan minimal dua orang.

    Untuk apa memajang foto kita berdua? Cita-citaku ingin fotomu ada di buku nikahku.

    Aku ingin kau rindukan, aku ingin kau kejar, aku ingin kau buatkan puisi. Lalu, aku akan bertingkah tak peduli, agar kau tahu rasanya jadi aku.

    Enak atau tidaknya ucapan selamat malam dan selamat pagi itu tergantung siapa yang mengucapkan.

    Bagi beberapa orang, move on tidak semudah itu. Ada pengalaman pahit dan trauma yang membuat seseorang enggan membuka hati untuk orang baru. Kita pernah merasakan itu. Alangkah tidak baiknya memaksa seseorang move on jika kita tidak tahu latar belakangnya.

    Karenamu, saya mendefinisikan ulang kata aku menjadi tidak boleh egois, kau menjadi alasan untuk tetap melangkah, dan kita menjadi sesuatu yang harus diperjuangkan.

    Cara terburuk untuk patah hati adalah dengan memperlihatkan pada orang yang sudah membuat kita patah hati bahwa kita semenyedihkan itu. Jangan! Buktikan bahwa hidup kita lebih baik tanpa dia. Bekerja lebih keras, berkarya lebih banyak.

    Bertualang itu tidak harus selalu berpasangan, karena yang terpenting adalah menjadi rumah untuk satu sama lain.

    Biarlah Apa kabar? menjadi pengganti Aku rindu ; Jaga dirimu baik-baik menjadi pengganti Aku sayang kamu .

    Di dunia paralel, keadaannya akan jauh berbeda. Walau begitu, kau tahu aku akan tetap menjadi orang yang sama, yang merindukanmu dengan sederhana, mengejarmu dengan wajar, menyayangimu dengan luar biasa, dan menyakitimu dengan mustahil.

    Kalau saja aku tahu waktu itu adalah kali terakhir aku melihatmu, aku akan mengucapkan hal yang lebih baik.

    Untuk apa menulis namamu di bio? Apa belum cukup namamu dalam setiap doaku pada Tuhan? Karena sebuah kebahagiaan tidak perlu dipamerkan kepada dunia.

    Dulu kita selalu mengucap kata sayang di penghujung malam. Kini, kita tidak lebih dari dua orang asing yang merindukan masa lalu secara diam-diam.

    Kadang, yang terindah tak diciptakan untuk dimiliki. Cukup dipandangi dari jauh, lalu syukuri bahwa ia ada di sana untuk dikagumi dalam diam.

    Dijaga, bukan dikekang. Dipeluk, bukan dicekik. Dipercayai, bukan dicurigai. Diperjuangkan, bukan dipaksakan.

    Mungkin, kita terlalu pandai berpura-pura hingga kita lupa bahwa kita sedang berpura-pura. Dan akhirnya kepura-puraan tersebut kita anggap kebenaran.

    Perasaan tidak pernah salah, tidak pernah bisa diatur. Cara menyikapi dan mengutarakannya yang menentukan apakah kita akan salah atau tidak.

    3. Le parole sulla natura di Fiersa Besari

    Oltre ad essere un cantante e scrittore di libri, Bung Fiersa è anche noto per il suo amore per la natura. Avventura e alpinismo sono le attività preferite.

    Ecco le parole di Fiersa Besari sulla natura:

    Kau tahu, kenapa kebanyakan pegiat alam susah dapat jodoh? Karena, di gunung, kami banyak belajar tentang cara berbagi, cara mendengarkan, cara merawat, juga cara mencintai. Tapi, kami tidak pernah belajar tentang cara memiliki.

    Dia menekankan untuk tak sepertinya yang terlalu nyaman naik-turun gunung, sampai lupa mencari jalan pulang. Dia juga berkata, yang membuat segalanya jadi runyam adalah pertimbangan yang tidak perlu. Tugas lelaki adalah menuruti pernikahan yang diimpikan perempuannya. Tak perlu berdebat.

    Langit sering jahil. Kalau dipuji cerah, mendadak hujan.

    Gunung bukanlah tempat untuk pamer, tempat untuk berhitung ketinggian, apalagi tempat untuk menambah jumlah puncak yang sudah kita daki.

    Dia menekankan untuk tak sepertinya yang terlalu nyaman naik-turun gunung, sampai lupa mencari jalan pulang. Dia juga berkata, yang membuat segalanya jadi runyam adalah pertimbangan yang tidak perlu. Tugas lelaki adalah menuruti pernikahan yang diimpikan perempuannya. Tak perlu berdebat.

    Kita adalah titik-titik kecil yang terkorelasi oleh Alam Semesta. Duka mereka, duka kita. Sakit mereka, sakit kita. Doa mereka, doa kita.

    Tidak ada pencinta alam senior atau junior. Semua sama di mata semesta; sama-sama harus mawas diri, sama-sama harus rendah hati.

    Jangan ambil apa pun, termasuk foto. Jangan tinggalkan apa pun, termasuk jejak. Jangan buang apa pun, termasuk waktu," ujar hutan pada manusia yang tidak bisa menepati janjinya.

    4. Le parole di Fiersa Besari sugli amici

    Sebbene non siano tante quanto altre categorie, ma le parole di Fiersa Besari sugli amici hanno un significato profondo e ti rendono grato per gli amici che hai.

    Bagi saya sendiri, esensi langit merah dan doa-doa menjelang azan magrib itu tidak mengingatkan akan romantisme apa pun kecuali masa kecil di mana saya pulang dari sekolah (dulu sekolah siang), mencekik tebu, tertawa bersama kawan-kawan, sambil sesekali mengelap ingus.

    Sahabat mencarimu ketika yang lain mencacimu. Mereka merangkulmu ketika yang lain memukulmu.

    5. Le parole di Fiersa Besari sul crepuscolo

    Non so perché, le canzoni indie, le parole poetiche, il caffè e il crepuscolo sono ora un'unità inseparabile.

    Le parole di Fiersa Besari sulla sera seguente ti inviteranno a riflettere mentre ti godi la bellezza del cielo al crepuscolo.

    Tangannya menjadi pengganti tanganku untuk menuntunmu' Pundaknya menjadi pengganti pundakku untukmu bersandar. Biarlah gemercik gerimis, carik senja, secangkir teh, dan bait lagu menjadi penggantimu.

    Pengagum senja, penyesap kopi, penikmat rindu, penimba ilmu, peninggi badan, pemanjat sutet, pembuka simontok, penyembah tutup botol.

    Mulai mempertanyakan alam raya, galaksi, planet-planet dan eksistensi saya di muka bumi ketika pagi-pagi belum juga ingin buang air besar.

    Nikmatilah sore harimu bersenja-senja mania hari ini. Karena kelak, soremu akan diisi dengan memanggil anak yang enggan pulang main layangan padahal sudah hampir azan magrib.

    Aku malah mensyukuri senja yang membawa kita pada kegelapan. Karena, jika kita mau mengarungi gelapnya malam, mentari yang sama juga akan membawa kita pada indahnya pagi.

    6. Le parole di Fiersa Besari sulla pioggia

    Sebbene spesso causi alluvioni nella capitale, le parole di Fiersa Besari sulla pioggia che segue ti faranno capire che la pioggia calma e rimuove la siccità.

    Hujan dan gebetan itu mirip. Ada yang mengaku suka, tapi hanya memandangnya dari tempat duduk yang hangat, berkata-kata romantis tanpa pernah mau bersinggungan. Ada yang betulan suka, mengalahkan rasa tidak nyaman, langsung berinteraksi dengannya meski berisiko sakit

    Perasaan laksana hujan, tak pernah datang dengan maksud yang jahat. Keadaan dan waktulah yang membuat kita membenci kedatangannya.

    Langit sering jahil. Kalau dipuji cerah, mendadak hujan.

    Merasa paling tahu tentang hujan, tapi tak mau hujan-hujanan. Merasa paling bijak soal hubungan, tapi status saja masih sendirian. Manusia memang sesandiwara itu.

    Sejak kapan kau membenci hujan? Apakah sejak kau terlalu sibuk dengan urusan duniawi, ataukah sejak kenangan mencabikmu di sela rintiknya?

    Così l'articolo sulle parole di Fiersa Besari che Jaka ha riassunto da varie fonti. Fiersa Besari è davvero brava a giocare a parole, banda.

    Spero che questo articolo ti sia utile, sì. Non dimenticare di scrivere i tuoi commenti o opinioni nella colonna fornita. Ci vediamo!

    Leggi anche articoli su detti o altri articoli interessanti dal Prameswara Padmanaba

    Articoli Correlati